SEPULTURA tanpa keberadaan Cavalera bersaudara tentu paradigma yang sulit terlepas dari pecinta musik metal terutama fans lama mereka sejak era awal keberadaan band Brazil tersebut. Album macam “Beneath The Remains” dan “Arise” yang dicetak lebih dari dua dekade lalu masih tertancap kuat. Dan tentu album seperti itu juga yang paling tidak diinginkan fans setiap SEPULTURA berencana merilis album baru.
Namun apa mau dikata, hengkangnya Igor di tahun 2006 melengkapi skuad SEPULTURA tanpa nama Cavalera. Hasilnya album konsep “A-Lex” yang mereka rilis tiga tahun setelahnya justru membawa SEPULTURA ke jurang lebih dalam. Tak heran pula jika kemudian setelah itu label metal asal Jerman, Steamhammer tidak berinisiatif memperpanjang kontrak apalagi tak sedikit juga kritikus musik metal berkesimpulan definitif kalau SEPULTURA sudah selesai.
Tapi lain cerita dari sudut pandang Nuclear Blast. Salah satu label metal terbaik yang juga asal Jerman tersebut justru punya kacamata berbeda. Mereka yakin SEPULTURA hanya suri dan impoten menghasilkan album bagus, tetapi mereka masih mempercayainya dan mencoba memberi nafas baru.
Ya bagaimanapun juga nama besar SEPULTURA tetap punya fans yang loyal. Nuclear Blast kemudian mencoba melakukan beberapa pendekatan yang bisa membawa SEPULTURA kembali ke jalan sebenarnya. Band metal yang paling sukses di awal tahun 90an sekaligus ekspresi tinggi pada eksitensi 25 tahun SEPULTURA menjadi alibi penggoda yang sulit terbantah. Negoisasi diatas meja yang dipenuhi alkohol dan bir pun akhirnya menemukan sepakat di awal bulan Juli dua tahun lalu.
“Saya sangat senang dapat bergabung dengan Nuclear Blast. Mereka merupakan label metal terbaik di bumi ini dan membuat kami menjadi jauh lebih semangat untuk menatap dua puluh lima tahun lagi kedepannya,” koar gitaris Andreas Kisser ketika itu.
Semangat ini yang menjadi embrio album “Kairos” yang beredar setahun setelah kesepakatan kontrak dengan label rekaman yang terbentuknya hampir sama dengan tahun terbentuknya SEPULTURA tersebut. Ini juga yang membuat banyak pihak menanti apa benar SEPULTURA bisa mendejavukan masa emas band yang namanya berarti Kuburan dalam bahasa Portugal tersebut. Apalagi ditambah klaim Andreas Kisser dan bassist Paulo Jr sebagai dua motor utama akan membawa roots mereka ke album yang baru.
Dan ketika memutar Spectrum sebagai lagu pertama album “Kairos” ini, memang ada ruh “Beneath The Remains” dan “Arise” disana. Di titik ini SEPULTURA memang terdengar kembali ke roots mereka namun dengan gaya yang lebih modern. Namun bukan berarti sepenuhnya mengikuti karakter dua album tersebut, karena bagaimanapun Derrick Green cs terdengar masih abu-abu yang artinya mereka masih memasang dua kaki dengan tidak meninggalkan karakter thrash metal ala SEPULTURA dengan format groovy dan beat hardcore yang juga telah mereka hasilkan lewat album “Roots” di tahun 1996 dan “Against” di tahun 1998. Secara sederhana, album “Kairos” ini adalah seperti perkawinan gangbang keempat album lama tersebut.
Dan sedikit mengingatkan kalau “Kairos” memang bukan album thrash metal seperti apa yang dimainkan kebanyakan band thrash terutama domisili tanah Eropa semacam KREATOR ataupun SODOM atau dari tanah Amerika macam MEGADETH, EXODUS ataupun ANTHRAX. Sound yang dihasilkan SEPULTURA termasuk gaya baru Amerika dan sejatinya SEPULTURA sekarang bukanlah satu band thrash metal, namun lebih tepat sebagai band groovy metal itupun kalau tak mau dicap sebagai band penganut nu metal.
Mari ke lagu berikutnya ada Kairos yang juga menjadi nama album terbaru mereka ini. Kairos memang tak punya arti eksplisit untuk dijelaskan. Tetapi coba ambil kesimpulan sendiri dari lagu yang ditulis Andreas Kisser tersebut di awal memiliki lirik yang kira-kira berarti “banyak yang mencoba menghadang jalan saya tetapi ketekunan membuatnya terlewati”. Tak ada satu bahasapun yang juga menjabarkan Kairos secara tegas kecuali pencarian utama Wikipedia menunjukkan ini berasal dari bahasa Yunani kuno yang bisa berarti waktu yang tepat. Dan sekali lagi silahkan menjabarkan sendiri arti Kairos yang dilontar Kisser cs.
Berikutnya ada Relentless. Ini juga lagu bagus, jadi tak heran memang kalau sayapun menunjuk album ini menjadi album terbaik yang pernah dirilis SEPULTURA paling tidak setelah era kejayaan album “Arise ” di tahun 1991 dan setelah beberapa album terlewati pasca mereka tampil di Indonesia untuk pertama kali setahun setelah “Arise” dirilis.
Uniknya, album “Kairos” juga berisi empat lagu yang berjudul angka. Memang 2011, 1433 dan 5772 bersifat instrumental yang terkesan sebagai pelengkap kuota dan durasi masiing-masing pun hanya sekitar setengah menitan kecuali 4648 yang diletakkan sebagai lagu penutup yang berdurasi lebih dari delapan menit karena telah tersusup Firestarter yang mereka kover dari milik Prodigy sebagai lagu tersembunyi. Soal arti angka, mungkin hanya mereka saja yang paham maknanya.
Setelah itu ada Just One Fix yang juga sangat pantas dikedepankan. Namun sayang mesti menonjol tetapi sejatinya lagu tersebut bukan milik asli SEPULTURA . Mereka hanya mengkover dari milik band industrial metal Amerika, MINISTRY yang sudah melesatkannya di tahun 1992 dan tercatat sebagai single ketiga album “Psalm 69: The Way to Succeed and the Way to Suck Eggs”.
Lagu berjudul Dialog juga punya karakter yang cukup kuat. Lagu ini dibuka dengan prolog Derrick Green yang kemudian dibalut dengan permainan rapat beat bass Paolo Jr serta ketukan gebukan Jean Dolabella termasuk rhytem Kisser.
Mask sebagai lagu ketujuh kemudian muncul yang akan membawa memori ke era album “Chaos AD“. Terkadang lagu seperti ini yang sebenarnya diinginkan oleh fans lama mereka.
Berikutnya lagu berjudul Seethe dan Born Strong secara sukses juga akan membawa pendengarnya ke era lama SEPULTURA terutama pendekatan pada lagi-lagi album “Chaos AD“. Kondisi yang setali tiga uang dengan dua lagu berlirik setelahnya yakni Embrace the Storm dan No One Will Stand.
Jika berbicara tentang fisik album yang bersifat konvensional, maka Structure Violence (Azzos) bisa diplot sebagai lagu penutup dan inilah bagian yang paling bereksperimen dari semua lagu di album “Kairos” ini.
Secara keseluruhan sebagai kesimpulan untuk album “Kairos“, memang album ini mampu membangkitkan kembali nama SEPULTURA dan membawa roots mereka ke era lebih modern. Album keduabelas SEPULTURA ini bisa dikatakan yang terbaik selama dua puluh tahun terakhir tetapi bagaimanpun juga secara jujur sebenarnya belum cukup tangguh untuk membawa SEPULTURA ke tempat yang lebih tinggi atau setidaknya menyamai apa yang sudah mereka cetak sebagai ekses album “Arise” di tahun 1991.
Album Info:
Point : 8 out of 10
Rilis : 17 Juni 2011
Tanggal Review : 17 September 2012
Origin : Brazil
Style : Thrash Metal
Label : Nuclear Blast Records
For Fans : SOULFLY, CAVALERA CONSPIRACY
Tracklisting:
01. Spectrum
02. Kairos
03. Relentless
04. 2011
05. Just One Fix (MINISTRY cover)
06. Dialog
07. Mask
08. 1433
09. Seethe
10. Born Strong
11. Embrace the Storm
12. 5772
13. No One Will Stand
14. Structure Violence (Azzes)
15. 4648
Line Up:
* Derrick Green – Vocals
* Andreas Kisser – Guitars
* Paulo Jr – Bass
* Jean Dolabella – Drums
Discography:
2012 – Kairos
2009 – A-Lex
2006 – Dante XXI
2003 – Roorback
2001 – Nation
1998 – Against
1996 – Roots
1993 – Chaos AD
1991 – Arise
1989 – Beneath The Remains
1987 – Schizophrenia
1986 – Morbid Visions
Source
