Album klasik AC/DC “Back In Black” yang dirilis ada 1980 silam masuk dalam koleksi The Grammy Hall Of Fame Award. Album ketujuh AC/DC itu hingga saat ini memang dianggap sebagai salah satu album paling fenomenal dalam sejarah musik cadas.
National Academy of Recording Arts and Sciences atau The Recording Academy adalah lembaga yang menyelenggarakan acara Grammy Award. The Grammy Hall Of Fame Award adalah salah satu bentuk penghargaan yang diberikan oleh The Recording Academy untuk menghormati karya–karya rekaman yang sudah sudah melewati umur 25 tahun sejak pertama kali dirilis. Tahun ini merupakan penyelenggaraan The Grammy Hall Of Fame yang ke-40.
“Dengan memasuki penyelenggaraan yang ke-40, sangat penting untuk dicatat bahwa hal ini menegaskan tradisi kami dalam menghargai rekaman-rekaman yang telah menginsiprasi dan mempengaruhi baik fans maupun musisi dari generasi ke genarasi.” Kata Neil Portnow, President The Recording Academy.
“Back In Black” dirilis oleh AC/DC pada 25 Juli 1980. Ini merupakan album pertama mereka bersama vokalis Brian Johnson yang masuk menggantikan vokalis sebelumnya Bon Scott yang meninggal dunia beberapa bulan sebelum album digarap. “Back In Black” direkam di Kepulauan Bahama dan di New York selama sekitar sebulan bersama produser Robert “Mutt” Lange yang juga pernah menggarap album Def Leppard.
“Back In Black” tanpa disangka malah menjadi album AC/DC paling sukses. Meskipun tak pernah mencapai peringkat puncak Billboard 200 [paling tinggi hanya sampai peringakt 4], namun album ini bertahan di tangga album Amerika itu hingga 131 minggu dan bahkan pada 2010 lalu [30 tahun setelah dirilis] album ini kembali masuk ke Billboard 200 di urutan ke 181.
Penjualannya juga mencengangkan dengan angka lebih dari 50 juta keping di seluruh dunia dan hanya kalah dari album “Thriller” milik Michael Jackson. “Back In Black” memang menempati urutan kedua album paling laris sepanjang sejarah. Beberapa hits yang muncul dari album ini adalah “You Shook Me All Night Long” dan “Back In Black”.
Vokalis AC/DC Brian Johnson mengatakan bahwa awalnya dia tak pernah menduga album ini akan sukses besar. Dia merasa dirinya sangat beruntung saat itu. “[Pada saat rekaman] aku cuma melakukan apa yang bisa kulakukan semampuku. Aku tak tahu apakah hasilnya bagus atau tidak. Itu pertama kali aku ke Bahama atau sekitaran Amerika. Dan aku sangat terpesona dengan segala yang aku lihat. Yah, kurasa aku memang sedikit beruntung.” Katanya kepada The Pulse Of Radio.
Sampai saat ini AC/DC masih aktif. Mereka terakhir kali merilis album pada 2008 berjudul “Black Ice”. Ini merupakan album keenam belas AC/DC sepanjang karir mereka yang sudah terbentang selama 39 tahun sejak mereka terbentuk pada 1973.
Source
0 komentar:
Posting Komentar