Latest News :
Home » » Konser Rasa Dream Theater ala Mike Portnoy and Friends

Konser Rasa Dream Theater ala Mike Portnoy and Friends

Selasa, 13 November 2012 | 0 komentar



Jarum jam masih menunjukkan sekitar pukul 21.00 WIB. Distortion Stage alias panggung utama di pagelaran Djarum Rockfest 2012 juga masih ditutupi kain hitam. Namun ratusan metalhead (istilah untuk penggemar musik rock/metal), terlihat mulai menyemuti bagian depan panggung musik yang dibangun di Lapangan D Komplek Olahraga Senayan Jakarta itu.

Di saat bersamaan, beberapa puluh meter dari panggung utama itu, sebuah band lokal terlihat tampil membawakan lagu-lagu progresif rock. Sayangnya para metalhead di depan Distortion Stage tadi, sama sekali tak tertarik menyaksikan penampilan para musisi lokal berambut gondrong tersebut. Mereka tetap setia menunggu di depan panggung utama, meski band yang dinanti belum tampil.

Minggu (11/11/2012) malam kemarin, memang menjadi salah satu saat yang ditunggu para penggemar musik rock di Ibu Kota. Setelah pada malam sebelumnya di panggung yang sama mereka dipuaskan penampilan band heavy metal asal Brasil, Sepultura, malam itu para metalhead yang terlihat kompak mengenakan pakaian serba hitam itu, tampak tak sabar menunggu kemunculan Mike Portnoy dkk.

Di kalangan pecinta musik, terutama progressive rock, nama Mike Portnoy tentu sudah tak asing lagi. Mantan drummer Dream Theater itu merupakan seorang penggebuk drum paling populer di dunia. Dari segi prestasi, pria bernama asli Michael Stephen Portnoy ini pernah meraih beberapa penghargaan utama sebagai penabuh drum terbaik menurut beberapa versi, termasuk 23 kali menjadi juara versi Majalah Modern Drummer.

Terakhir, pada pertengahan 2012 lalu, Portnoy dinobatkan sebagai "Best Drummer" dan "Best Progressive Drummer" setelah divoting oleh lebih dari 9.000 drummer seluruh dunia pada acara tahunan readers-pool Drum! Magazine yang ke 17.

Malam itu Portnoy tak tampil sendirian. Ia mengajak mantan rekannya di Dream Theater, Derek Sherenian. Ada juga pembetot bass kawakan yang juga pendiri band Mr Big, Billy Sheehan, serta gitaris Tony McAlpine. Mereka berempat tampil dengan bendera PSMS Union. PSMS adalah singkatan dari Portnoy Sheehan McAlpine Sherinian.

Sekitar pukul 22.30 WIB, kain hitam yang menutupi panggung dibuka. Derek Sherenian yang pertama naik muncul, langsung mendapat tepuk tangan meriah dari para penonton. Menyusul McAlpine dan Billy Sheehan. Dan terakhir, bintang utama yang ditunggu malam itu, Mike Portnoy, muncul dengan pakaian khasnya, kaos hitam tanpa lengan, celana di atas lutut, plus topi pet yang dipasang terbalik.

Tanpa banyak kata, mereka berempat memulai pertunjukan dengan sebuah potongan lagu lawas keluaran tahun 1995, A Change of Season, dari judul album yang sama karya Dream Theater. Ya, meski sudah tak lagi menjadi personel Dream Theater, Portnoy seakan tak bisa menghilangkan citra dan pengaruh dari band yang didirikannya itu. Apalagi sebagian besar lagu-lagu Dream Theater merupakan ciptaannya, termasuk lagu A Change of Season tersebut.

Malam itu para penonton memang seakan menyaksikan pertunjukan “band kembaran” Dream Theater. Dengan dua mantan personel, Portnoy dan Sherenian, lagu-lagu yang dibawakan pun sangat kental bernuansa musik ala Dream Theater, yang sangat mengandalkan skill bermusik para pemainnya.

Billy Sheehan yang juga dikenal sebagai salah satu bassis rock terbaik di dunia, seakan mampu berperan ala John Myung di Dream Theater, bahkan terlihat lebih baik. Hanya Tony McAlpine yang mungkin kemampuannya sedikit di bawah John Petrucci, sang gitaris dan kini menjadi motor utama Dream Theater.

Setelah memainkan dua lagu, Portnoy mulai menyapa penonton. “Apa kabar Jakarta? Kami berempat senang bisa tampil di depan kalian. Lihat, hujan sudah berhenti dan langit sangat cerah. Karena itu ayo kita bersenang-senang,” ujar Portnoy, yang langsung disambut tepuk tangan dan teriakan penonton.

Beberapa lagu instrumental tanpa vokal pun kembali dimainkan. Sesekali para personel PSMS itu unjuk kebolehan memainkan alat musiknya masing-masing. Di akhir setiap lagu, Portnoy tak lupa mengajak penonton berinteraksi. “Saya ingin kalian bersorak dan bertepuk tangan selama 10 detik,” kata Portnoy seusai unjuk kemampuan dari Tony McAlpine. “Ini sebenarnya rahasia. Tapi jika kalian bertepuk tangan meriah pada sebuah konser musik, maka musisinya pasti akan mau tampil lagi setelah itu,” katanya.

Di pertengahan pertunjukan, Portnoy sempat memanggil dan mengajak drummer cilik, JP Millenix naik ke atas panggung. JP adalah drummer anak-anak perempuan yang terkenal setelah tampil di sebuah acara audisi bakat di sebuah televisi swasta.

Dengan grup band tanpa vokalis itu, Portnoy memang tampil menjadi frontman dan paling sering berinteraksi dengan penonton. Meski set drumnya malam itu terkesan minimalis dibanding set drum kala tampil bersama dream theater, namun hal itu tak mengurangi kualitas penampilan Portnoy.

Sekitar 1,5 jam penonton dipuaskan dengan lagu-lagu karya Portnoy, Sheehan, dan Sherinian. Pertunjukan pun ditutup dengan lagu Shay Boy, sebuah lagu lawas karya Billy Sheehan, yang sempat dipopulerkannya kala bergabung dengan David Lee Roth Band. Penonton kompak ikut bernyanyi bersama pada lagu tersebut.

“Jakarta, kalian benar-benar luar biasa. Saya berjanji suatu saat nanti akan kembali lagi ke sini,” teriak Portnoy di akhir pertunjukan. Sambil berbaris dan berangkulan, Portnoy cs pun membungkuk memberi hormat kepada para penonton. Tepuk tangan panjang dari para metalhead pun mengakhiri pertunjukan malam itu.

Source
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Metal Zeen - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger